Selasa, 05 Agustus 2014



E-LEARNING

Pengertian E-learning

E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian e-learning menurut versinya masing-masing, diantaranya :
  • Jaya Kumar C. Koran (2002)
    e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
  • Dong (dalam Kamarga, 2002)
    e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
  • Darin E. Hartley [Hartley, 2001]
    eLearning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain..
E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum.
E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).


Keuntungan dan Kekurangan E-Learning
Keuntungan E-Learning
Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya adalah sebagai berikut:
·         Menghemat waktu proses belajar mengajar
·         Mengurangi biaya perjalanan.
·         Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku).
·         Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas.
·         Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
·         Tersedianya fasilitas e-moderating dimana guru dan siswa dapat berkomunikasi dengan mudah.
·         Dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet kapanpun, dimanapun dibutuhkan.
·         Bahan ajar dapat di review kapanpun dan dimanapun.
·         Dapat melakukan diskusi melalui internet antara guru dan siswa.
·         Peran siswa menjadi aktif dalam proses belajar mengajar
·         E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran.

Adapaun manfaat e-Learning dapat dilihat dari 2 sudut, yaitu dari sudut peserta didik dan guru
Dari Sudut Peserta Didik
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan instruktur setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi telah menjangkau daerah kecamatan dan pedesaan, maka kegiatan e-Learning akan memberikan manfaat (Brown, 2000) kepada peserta didik yang :
 (1) belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran  tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya,
 (2) mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk mempelajarii materi pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para orangtuanya, seperti bahasa asing dan keterampilan di bidang komputer,
(3) merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah, yang putus sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya, yang dikeluarkan oleh sekolah, maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar negeri, dan
 (4) tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan.

Dari Sudut Instruktur
Dengan adanya kegiatan e-Learning (Soekartawi, 2002a,b), beberapa manfaat yang diperoleh instruktur antara lain adalah bahwa instruktur dapat:
(1) lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi,
(2) mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak,
(3) mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan instruktur juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang,
(4) mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan
(5) memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.


Kekurangan E-Learning
Menurut Bullen (2001) dan Beam (1997), paling tidak ada 8 kekurangan dalam pembelajaran berbasis elektronik dan networking, yaitu:

1. Kurangnya interaksi antara dosen dan mahasiswa atau bahkan antar mahasiswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.
2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis (komersial). 
3.  Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
4. Berubahnya peran dosen atau guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan TIK.
5.  Mahasiswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
6.  Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
7.  Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet.
8.  Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
Meski e-learning memiliki kekurangan, tapi ke depan, era pendidikan bersistem e-learning akan menghampiri dunia pendidikan. Karenanya, dengan mengetahui kelemahan itu, para praktisi pendidikan dapat mengantisipasinya sejak sekarang agar jangan sampai teknologi modern di dunia pendidikan diacuhkan hanya gara-gara kita tidak mampu mengatasi kekurangan itu.

Cara Membuat Produk E-Learning Sederhana
Bagi mereka yang tidak begitu mahir menggunakan komputer, ada cara sederhana untuk membuat e-learning asal sudah menguasai penggunaan microsoft word, power point dan exel. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1.      Unduh dan instal program ispring yang akan berguna untuk mengkonversi file .ppt menjadi .exe, .swf, atau .html, sehingga tampilan pembelajaran tidak seperti Power Point tapi akan menjadi sebuah program stand alone (exe), swt (flash) atau tampilan html (web).

2.      Aktifkan Kiosk mode dengan cara klik menu Slide Show/Set up Show dan pilih Show Type Broswed at a Kiosk (Full Screen). Mode Kiosk berfungsi agar scroll mouse next previous slide tidak aktif, sehingga Nampak seperti E-learning sungguhan.
3.      Membuat file power point pada tahap ini ditekankan kepada presentasi-presentasi yang kreatif, penuh aimasi dan dapat menarik perhatian siswa. Dengan bantuan iSpring guru dapat membuat sebuah flash pembelajaran tanpa harus menggunakan Macromedia atau Adobe Flash. Pembuatan flash cukup dengan memanfaatkan flash-flash yang ada  pada power point. Selanjutnya flash yang sudah dibuat dikonversi ke swf menggunakan iSpring sehingga pada tahap ini sanga ditekankan untuk lebih kreatif dalam membuat presentasi. Misalnya dengan membuat layout berbentuk buku atau membuat animasi bola bergerak. Untuk membuat bola bergerak atau animasi menyiram bunga dapat memanfaatkan create an objeck serta Animation.

4.      Jika presentasi dan animasi yang sudah dibuat dirasa cukup, maka tahap selanjutnya adalah mengkonversi menjadi format exe(seperti sebuah bentuk aplikasi), swf (berbentuk flash dan memerlukan Macromedia Flash Player atau Adobe Flash Player. Caranya adalah dengan masuk ke menu bar iSpring, kemudian klik Publish. Anda dapat memilih output file dalam bentuk exe, html ata flash. Dalam gambar di bawah ini dipilih exe kemudian pada bagian player, apabila anda ingin tampilan keseluruhan dalam exe sama persis dengan tampilan Power Point saat slide slow, pilihlah None, namun apabila tampilan ingin nampak seperti e-learning yag memiliki tampilan tombol Home, Next, Previous, dan list matri presentasi, pilihlah classic seperti gambar di bawah ini. Tentukan nama file dan lokasi penyimpanannya, lalu klik Publish.

5.      Sekarang, tampilan presentasi anda sudah nampak seperti aplikasi E-Learning yang canggih.
Bagaimana cara membuat soal-soal intraktif berasis E-Learning ?
1.      Unduh dan instal WonderShare Quiz Creator.
2.      Untuk mulai membuat kuis, pilih Create A New Quiz, kemudian pilihlah tipe kuis yang anda inginkan, pada bagia menu sebelah kiri.

3.      Buatlah pertanyaan sebanyak yang anda inginkan. Anda dapat menyisipkan suaru, gambar, ataupun video pendukung dengan memilih sound atau movie pada saat anda membuat soal. 

4.      Klik Publish untuk untuk mempublikasikan.
Rasanya tidak terlalu sulit bukan membuat produk e-Learning yang menarik, yang penting punya keinginan.


Sumber :
http://e-dufiesta.blogspot.com/2008/06/pengertian-e-learning.html
http://alim-bahri.blogspot.com/2008/07/manfaat-elearning-dalam-pengajaran.html
http://mjeducation.com/cara-mudah-membuat-program-e-learning-sendiri/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar